Proses fermentasi telah ada selama beberapa generasi di berbagai budaya untuk kenyamanan penyimpanan dan umur simpan makanan yang lebih baik. Namun, makanan fermentasi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, tidak hanya karena rasa dan aromanya, tetapi juga karena nilai gizi dan manfaat kesehatannya.

Fermentasi adalah proses pengawetan makanan dan minuman yang melibatkan pertumbuhan mikroba yang terkendali dan aktivitas enzimatik. Mikroba mengubah gula dan pati dalam makanan menjadi alkohol atau asam, yang berfungsi sebagai pengawet alami. Proses ini meningkatkan rasa dan tekstur makanan, menjadikannya rasa yang kuat, asin, dan sedikit asam.

Manfaat kesehatan dari makanan fermentasi

  • Meningkatkan pencernaan – Makanan fermentasi kaya probiotik membantu meringankan masalah pencernaan dengan mengembalikan keseimbangan bakteri ramah di usus.
  • Meningkatkan kekebalan – Penelitian telah menunjukkan bahwa kesehatan usus memengaruhi kemampuan seseorang untuk melawan infeksi. Selain probiotik, makanan fermentasi juga mengandung vitamin C, zat besi, dan seng yang membantu meningkatkan kekebalan dan pemulihan lebih cepat dari infeksi.
  • Kesehatan jantung – Probiotik dalam makanan fermentasi mengurangi tekanan darah dan menurunkan kolesterol jahat yang dapat menyebabkan penyakit jantung.
  • Penurunan berat badan – Penelitian telah menunjukkan bahwa jenis probiotik tertentu dapat membantu menurunkan berat badan dan melawan lemak perut.
  • Pencernaan lebih mudah – Makanan fermentasi sudah dipecah oleh bakteri dan karenanya lebih mudah dicerna. Orang yang tidak toleran terhadap laktosa mungkin tidak memiliki masalah dalam mencerna produk susu fermentasi seperti kefir dan yogurt karena fermentasi memecah laktosa alami menjadi gula yang lebih sederhana.
  • Kesehatan mental – Strain probiotik Lactobacillus helveticus dan Bifidobacterium longum yang ditemukan dalam makanan fermentasi dikaitkan dengan pengurangan gejala kecemasan dan depresi.

Makanan fermentasi untuk dimasukkan ke dalam makanan

1. Kombucha – Ini adalah teh fermentasi yang kaya probiotik, terbuat dari bakteri, ragi, gula, dan teh. Ini dapat bermanfaat dalam pengobatan sindrom iritasi usus besar, diare dan penyakit radang. Minuman probiotik juga dikaitkan dengan manfaat kesehatan mental.

2. Kimchi – Ini adalah acar fermentasi pedas yang populer dalam masakan Korea. Kimchi disiapkan dengan memfermentasi sayuran seperti seledri, kol, lobak Cina, dan mentimun dalam air garam. Ini membantu dalam manajemen gula darah, mengurangi peradangan dan melindungi kesehatan jantung.

3. Sauerkraut – Terbuat dari kol parut yang difermentasi oleh bakteri asam laktat. Diyakini berasal dari China tetapi sekarang menjadi bumbu populer di berbagai budaya. Ini dianggap bermanfaat untuk kesehatan usus, kesehatan otak, penurunan berat badan dan kekebalan tubuh.

4. Natto – Ini adalah makanan tradisional Jepang yang terbuat dari kacang kedelai yang dimasak dan difermentasi oleh Bacillus subtilis natto. Natto mengandung serat, probiotik, vitamin K2 dan nattokinase yang menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap terkendali. Ini juga berguna dalam pengobatan penyakit infeksi bakteri.

5. Tempe – Tempe terbuat dari kedelai yang dimasak dan difermentasi. Ini adalah makanan tradisional Indonesia yang populer sebagai alternatif daging. Tempe merupakan sumber protein yang baik dan mengandung antioksidan pelindung.

6. Yogurt – Dibuat dengan memfermentasi susu dengan bakteri asam laktat. Penelitian telah menunjukkan bahwa memasukkan yogurt probiotik ke dalam makanan membantu mengurangi tekanan darah pada pasien hipertensi dan meningkatkan kepadatan mineral tulang dan fungsi fisik pada orang dewasa yang lebih tua.

Diterbitkan oleh Medicaldaily.com